Jumat, 13 April 2012

PERSIAPAN UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENEGAH PERTAMA PELITA NUSANTARA

Nini Kumala, guru Bahasa Indonesia SMP Pelita Nusantara
Ujian Nasional (UN) tinggal hitungan hari. Untuk tingkat SMA, UN akan diadakan 16 April, sedangkan untuk tingkat SMP 23 April. Berbagai persiapan telah dilakukan. Misalnya saja di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Pelita Nusantara. Pihak sekolah telah memiliki trik-trik khusus untuk menjaga kelulusan agar tetap seratus persen.
Tahun lalu sekolah swasta ini mampu meraih peringkat ketiga kelulusan terbaik di tingkat Kota Tanjungpinang. Peringkat pertama di raih oleh Sekolah Juwita, sedangkan peringkat kedua Pesantren Al Kausar. Hal ini dijadikan acuan untuk lebih baik lagi di tahun ini.
Berbagai usaha dilakukan pihak sekolah. Misalnya menyelenggarakan terobosan sejak bulan Januari lalu. Mengadakan try out ( Uji coba UN) sebanyak tiga kali. Menambah jam pelajaran, khususnya mata pelajaran UN.
Selain itu sekolah ini juga mengadakan kelas khusus untuk siswa-siswa yang memiliki daya serap yang rendah. Ini bertujuan untuk dapat merangkul semangat siswa-siawa tersebut. Selain itu juga agar mereka siap bersaing dengan siswa lain.
“ ini kebijakan dari sekolah, kan tidak semua anak memiliki daya tangkap yang baik. Jadi mereka yang kurang, kita bina di kelas khusus ini,” ujar Liestra Munthe Wakil Kepala Sekolah SMP Pelita Nusantara, ketika kami temui di ruangannya.
“Hal ini terbukti memilik pengaruh. Kami memulai kelas khusus itu setelah melihat hasil try out pertama dari sekolah yang kurang memuaskan. Kemudian kami bentuklah kelas khusus. Hasil try out kedua yang diadakan sekolah, nilainya lebih bagus dibanding yang pertama,” paparnya lagi.
Liestra juga menambahkan, cara ini dilakukan sekolah atas kesepakatan guru dan wali murid. Demi kebaikan bersama, dan tujuan akhir yaitu kelulusan seratus persen.
Upaya yang dilakukan sekolah untuk mencapai kelulusan seratus persen, juga memiliki kendala.  Misalnya saja kejenuhan yang dirasakan siswa. “ kadang anak-anak jenuh juga belajar, apalagi sekolah ini jam sekolahnya lebih lama dibanding sekolah lain,” ujar Nini Kumala.
 Sebagai guru Bahasa  Indonesia, Nini merasa kejenuhan yang dihadapi siswa-siswanya. Namun guru yang satu ini memiliki cara tersendiri untuk mengatasinya. Misalnya mencoba beberapa metode pengajaran, sehingga anak murid tidak jenuh.
“ selain penguasaan materi, kesiapan fisik dan mental juga penting. Anak-anak kadang gugup juga menghadapi UN itu. Ini juga bisa berakibat fatal nantinya. Tapi kita berusaha untuk membangun kepercayaan diri mereka. Ini butuh kerjasama dengan orang tua juga,” ujar Nini menjelaskan.
Pihak sekolah juga mendatangkan motivator dari Jogyakarta, untuk memberikan motivasi untuk anak-anak. “ mudah-mudahan ini berhasil membuka pikiran anak-anak, agar mereka mau berusaha lebih keras lagi untuk mengadapi UN,” tambah Nini.(Gusmarni)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar