Nini Kumala, guru Bahasa Indonesia SMP Pelita Nusantara |
Ujian Nasional
(UN) tinggal hitungan hari. Untuk tingkat SMA, UN akan diadakan 16 April,
sedangkan untuk tingkat SMP 23 April. Berbagai persiapan telah dilakukan.
Misalnya saja di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Pelita Nusantara. Pihak sekolah
telah memiliki trik-trik khusus untuk menjaga kelulusan agar tetap seratus
persen.
Tahun lalu
sekolah swasta ini mampu meraih peringkat ketiga kelulusan terbaik di tingkat
Kota Tanjungpinang. Peringkat pertama di raih oleh Sekolah Juwita, sedangkan
peringkat kedua Pesantren Al Kausar. Hal ini dijadikan acuan untuk lebih baik
lagi di tahun ini.
Berbagai usaha
dilakukan pihak sekolah. Misalnya menyelenggarakan terobosan sejak bulan
Januari lalu. Mengadakan try out ( Uji coba UN) sebanyak tiga kali. Menambah
jam pelajaran, khususnya mata pelajaran UN.
Selain itu
sekolah ini juga mengadakan kelas khusus untuk siswa-siswa yang memiliki daya
serap yang rendah. Ini bertujuan untuk dapat merangkul semangat siswa-siawa
tersebut. Selain itu juga agar mereka siap bersaing dengan siswa lain.
“ ini kebijakan
dari sekolah, kan tidak semua anak memiliki daya tangkap yang baik. Jadi mereka
yang kurang, kita bina di kelas khusus ini,” ujar Liestra Munthe Wakil Kepala
Sekolah SMP Pelita Nusantara, ketika kami temui di ruangannya.
“Hal ini
terbukti memilik pengaruh. Kami memulai kelas khusus itu setelah melihat hasil
try out pertama dari sekolah yang kurang memuaskan. Kemudian kami bentuklah
kelas khusus. Hasil try out kedua yang diadakan sekolah, nilainya lebih bagus
dibanding yang pertama,” paparnya lagi.
Liestra juga
menambahkan, cara ini dilakukan sekolah atas kesepakatan guru dan wali murid.
Demi kebaikan bersama, dan tujuan akhir yaitu kelulusan seratus persen.
Upaya yang
dilakukan sekolah untuk mencapai kelulusan seratus persen, juga memiliki
kendala. Misalnya saja kejenuhan yang
dirasakan siswa. “ kadang anak-anak jenuh juga belajar, apalagi sekolah ini jam
sekolahnya lebih lama dibanding sekolah lain,” ujar Nini Kumala.
Sebagai guru Bahasa Indonesia, Nini merasa kejenuhan yang dihadapi
siswa-siswanya. Namun guru yang satu ini memiliki cara tersendiri untuk
mengatasinya. Misalnya mencoba beberapa metode pengajaran, sehingga anak murid
tidak jenuh.
“ selain
penguasaan materi, kesiapan fisik dan mental juga penting. Anak-anak kadang
gugup juga menghadapi UN itu. Ini juga bisa berakibat fatal nantinya. Tapi kita
berusaha untuk membangun kepercayaan diri mereka. Ini butuh kerjasama dengan
orang tua juga,” ujar Nini menjelaskan.
Pihak sekolah
juga mendatangkan motivator dari Jogyakarta, untuk memberikan motivasi untuk
anak-anak. “ mudah-mudahan ini berhasil membuka pikiran anak-anak, agar mereka
mau berusaha lebih keras lagi untuk mengadapi UN,” tambah Nini.(Gusmarni)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar