Jumat, 13 April 2012

Endang, Janda yang Gigih Bekerja Demi Anak dan Anak Didik

Endang - Wanita pekerja keras demi sang anak
Tepat pukul 4 pagi dimana ayam belum berkokok memanggil hari seorang wanita dengan usia sekitar 39 tahun telah bergegas pergi dari rumah kontrakannya. Ia hanya mencuci raut wajahnya dengan air sumur disamping rumah, dan segera menyalakan motor bebek 125 cc merek Yamaha untuk dipanaskan. 5 menit kemudian Ia langsung pergi dengan jaket tebal meski tanpa izin anaknya yang masih tertidur lelap.
 
Sampai di kilometer Sembilan tepat didepan sebuah kantor berita swasta Ia memarkirkan motornya. Segera Ia buka pintu dan langsung mengambil sapu digudang kantor. Ya, wanita yang bernama Endang ini memang bekerja sebagai cleaning service sejak 4 tahun belakangan. Kantor dengan dua lantai ini rampung Endang kerjakan selama kurang lebih 1 jam.
 
Selesai membersihkan kantor, Endang bergegas pulang untuk menyiapkan sarapan sang buah hati. “Anakku harus sarapan, meskipun cuma Indomie.” Ungkapnya yang begitu sayang pada anak sematawayang nya Yoga. Seusainya menyiapkan sarapan Endang juga bekerja sebagai tukang cuci baju milik tetangga samping rumahnya. 
Sehari-harinya Endang hanya berdua dengan Yoga yang kini duduk di bangku SMA kelas 2. Sang suami telah meninggalkannya sejak Yoga kelas 3 sekolah dasar. Endang merupakan sosok wanita yang kuat, selain menjadi cleaning service dan tukang cuci Ia juga mengajar di taman kanak-kanak. Pekerjaannya mendidik ini Ia lakukan sejak tahun 2006 dengan mengawalinya di pendidikan anak usia dini Dora Kid’s Jalan Engku Putri tepat di depan Jamsostek. 

Seusai mengajar jam 12 siang, Endang segera pulang dan masak sebagaimana ibu rumah tangga lainnya. Memang tak banyak yang Ia masak, mengingat mereka hanya hidup berdua di rumah kontrakan milik saudaranya Jalan Wiratno. Endang menyewa dua kamar untuknya dan Yoga, dengan biaya sewa sebulan sebesar Rp. 500 ribu.

Kebutuhannya yang begitu besar membuat Endang pantang menyerah dalam bekerja. Pukul 3 sore Ia harus membagikan ilmunya dengan murid  les private nya. Endang memiliki sekitar 15 orang murid les baik itu les di sekolah ataupun di rumah, dengan bayaran yang sudah disepakati. Murid yang mampu Ia tangani hanya murid TK hingga kelas 3 SD. Sebenarnya banyak tawarannya untuk mengajar kelas besar, tapi Endang tak berani menerima, karena Ia belum memahami benar pelajaran kelas besar. “Sebenarnya bisa, tapi takut-takut salah, kalau salah kan berdosa.” Ujarnya yang kini menjalani kuliah di Universitas Terbuka semester empat.

Kecintaan Endang pada dunia pendidikan memang teramat besar. Ia juga begitu dikenal oleh orangtua murid peserta didiknya karena sikapnya ramah, juga sayang terhadap anak-anak tambah lagi Endang mengajar dengan ikhlas dan tulus. Ia bercita-cita ingin memajukan anak-anak mulai dari dini. “Saya ingin memajukan mereka dari dini, karena usia dini inilah pertama kalinya mereka mengenal akan ilmu pengetahuan.” Tutur Endang. Semoga apa yang dicita – citakan Endang dapat terwujud dan sekalian bisa memotivasi bagi para pendidik lainnya dalam setiap jenjang pendidikan.(Ade)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar