Tanjungpinang – Sekolah merupakan
tempat siswa merasakan pendidikan. Karena orang yang berpendidikan adalah orang
yang sekolah, dan yang tidak tentu sebaliknya. Itu slogan yang diketahui
masyarakat umum saat ini.
Dalam aktifitas sekolah, siswa
tidak hanya mendapatkan ilmu dalam bidang-bidang mata pelajaran. Tetapi ada
sisi lain yang perlu dikembangkan oleh siswa, kemampuannya mengembangkan diri
pada bidang yang ia kuasai, ini yang penting. Dalam ekstrakurikuler lah seluruh
bakat siswa dapat tertuang.
Tampak di sudut Sekolah Swasta
GPIB Tanjungpinang Kota, jam pulang sekolah merupakan waktu yang dinanti oleh
sebagian siswa. Siswa yang selalu aktif menjelajahi langkah demi langkah
lapangan sekolahnya itu hendak bermain bola kaki. Olahraga yang diminati oleh
sebagian kaum laki-laki tersebut dilakukan oleh sekelompok siswa setiap harinya
setiap pukul 12.30 WIB. Meski hari hujan mereka tak peduli, yang terlihat dari
wajah-wajah polos mereka adalah semangat bermain bola.
“Kami setiap hari main bola.”
Tutur Doli salah satu siswa kelas 5. “Sambil nunggu abang jemput, jadi masih
sempat main bola.” Ujarnya. Siswa yang mengagumi klub Barcelona ini selalu
membawa bola dari rumahnya setiap hari. Meski bola dari salah satu temannya
pernah ditangkap, tapi ia memberanikan diri untuk membawa bola itu setiap hari
dan memainkannya saat jam pulang sekolah.
Sekolah yang dikenal dengan nama
gereja ayam ini, memang tidak memiliki kegiatan ekstrakurikuler. Padahal,
ekstrakurikuler merupakan saat dimana guru dapat mengetahui kelebihan siswa
diluar pelajaran. “Kekurangan dana, fasilitas, dan guru pembimbing yang membuat
sekolah ini tidak mewujudkan keinginan siswa dalam hal pengembangan diri.”
Tutur salah satu guru berinisial (SL) yang enggan disebutkan namanya. “Memang,
pemerintah telah memberikan setiap triwulannya Dana Bantuan Operasional Sekolah
(BOS), tetapi tetap tidak dapat mencukupi kebutuhan sekolah yang begitu besar.”
Tambah guru tersebut. (Ade)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar